Membahas Rencana Menu dan Diet Lebaran: Sebelum, Ketika dan Sesudahnya – Membaca judul tulisan ini, sepertinya “berat” ya. Tapi ini kan tentang kesehatan, tentu saja penting. Itu salah satu alasan saya bikin blog Sunglow.Me ini.
As much as I want to, pengen sih menulis lagi tentang tips atau how to lagi. Tapi sebenarnya hari-hari sebelum dan sesudah lebaran is one of the busiest periods. Bagi kebanyakan orang, mereka memikirkan mudik dan masak menu lebaran. Di saat yang sama, banyak yang ingin memaksimalkan ibadah sebelum Ramadan berakhir. Ada pula yang concern dengan perintilan lain seperti baju lebaran dan kue kering. Pastinya tahu ya hari-hari in between begini adalah hari-hari penuh rencana dan eksekusi.
Kalau saya sendiri, ada beberapa hal yang ada di benak saya nih mengenai diet lebaran, rencana makanan dan yang berhubungan dengan topik ini. It’s probably not that big of deal, tapi tetap saja butuh diperhatikan. Misalnya:
Beli Atau Bikin Kue Kering Sebelum Ramadan?
Jujurly, saya ngga pernah sih bikin kue kering. Di rumahpun suami ngga pernah mengharuskan ada kue kering. Yang buat saya berpikir mau membuat adalah karena ingin buat kue kering less calories and fat.
Mungkin ada yang berpikir, “Sudahlah. Ngga usah segitunya di hari Lebaran.” Cuma you probably don’t know tahun lalu saya kebablasan karena awalnya berpikir begini. Sayangnya karena suatu kondisi sepertinya saya harus menunda membuat yang versi panggang dan membuat yang versi no bake. Inipun saya ngga tahu apa bisa ada waktu membuat kue karena bagi IRT tanpa ART cukup menantang untuk mencari waktu luang.
Sebenarnya sih kalau ngga bikin kue kering, bisa buat muffin versi rendah lemak. Seperti di tulisan Belajar dari Ramadan 2023, saya pertama kali dan beberapa kali setelahnya membuat muffin lho. Makanya agak pede nih buat muffin lagi.
Kapan Sebaiknya Masak Untuk Menu Lebaran?
Bukan, rumah saya bukanlah rumah utama yang dikunjungi saudara dan keluarga saat Lebaran. Karena kamilah yang ‘keliling’ mengunjungi rumah saudara. Jadi tentunya masakan wajib lebaran sebenarnya ngga harus ada di rumah. 2 tahun lalu saya mulai masak sendiri menu wajib itu karena ngeri keluar rumah during pandemic.
Tapi it seems this year saya mau masak menu yang a bit different dari si menu wajib. Menu yang disukai orang rumah and still special, insya Allah. Masalahnya cuma kapankah sebaiknya saya masak? Tahun lalu saya masak si menu wajib di hari kedua kalau ngga salah karena baru sempat, hehe. Namun jadinya menunya segar lebih lama karena masak fresh.
Tahun ini saya juga ingin begitu, ngga mau buru-buru masak karena ngeri cepat basi. Ini karena di Ramadan 2023 saya masak rendang yang cukup banyak dan akhirnya ada sedikit yang go bad nih. Walau sebenarnya sih menunya bisa di keep di kulkas dan masak saat mau makan di rumah. Tinggal buat prepping food nya saja.
Bagaimana Agar Makan Less-Fat Saat Lebaran?
Sangat mudah untuk let loose alias makan sepuasnya saat lebaran. Makanan enak Alhamdulillah ada dimana-mana when you’re visiting families. Makanan dengan santan dan penuh rempah. Juga kue-kue kering dalam toples-toples yang unyu-unyu. Semua sangat menggoda.
Sebenarnya kalau sebulan penuh sudah bisa menahan diri, nggak apa juga satu-dua hari menikmati makanan-makanan ini. Tapi kalau hari-hari biasa juga sudah berbuka dengan yang manis-manis dan berlemak, hari lebaran pun makan sepuasnya, setelahnya juga makan yang enak-enak, kapan balik ke pacing normal? Semoga masih ingat aja sih kalau those (makan enak) are supposed to be just a period.
Saya “berencana” ngga let loose banget juga waktu lebaran. Semoga masih ingat makan buah dan sayur ketika makan. Ya, rencananya. Tapi namanya juga tamu. Kita diberi jamuan tentu ngga sopan kalau makan terkesan sedikit atau malah melipir makan buah.
How To Survive Tanpa Tukang Sayur Selama 1 Minggu Lebih Saat Tanggal Tua?
Sebagai seorang IRT, kami ini sangat sering berhubungan dengan penjual bahan makanan. Mau itu dari supermarket, sayur e-commerce atau tukang sayur. Yang paling dekat kalau saya di keseharian ya sama tukang sayur. Ternyata tukang sayur langganan dekat rumah bilang mau mudik 2 minggu. Wah!
Bagi emak-emak ini sedikit bikin pusing. Mungkin 2-3 hari dari hari Idul Fitri masih ngga begitu mikirin karena masih jalan-jalan mengunjungi keluarga. Setelahnya juga insya Allah ada stok karena sudah planning menu makanan. Nah kira-kira semingguan setelahnya deh bingung belanja makanan dimana. Kemungkinan ya ke cadangan lain ya karena sudah kepepet.
Cuma karena lebaran masuk tanggal tua nih, jadi ngga mungkin terlalu gaya banget mau order macam-macam ke gofud atau semacamnya. Survival mode-nya ya makan processed food yang selalu dijual di sekitar. You know ngga sehat juga makan processed food. Lebih sehat makan telur ceplok deh sama kecap with nasi hangat, hihihi. Ya insya Allah bisa diatasi ya. Ini cuma kekhawatiran saja. Biasanya IRT itu cukup kreatif kok dengan segala kondisi, aamiin.
Bagaimana Pola Menu Makan dan Olahraga Setelah Ramadan?
Berhubung tahun lalu saya membuat kesalahan karena cuma fokus dengan diet di Ramadan, moga-moga tahun ini lebih baik dalam berencana dan eksekusi tentang pola makanan dan kesehatan paska Ramadan. Saya masih belum ketemu polanya nih dan sepertinya sebelum Ramadan sayapun sama.
Yang saya tahu, saya ingin menghindari makan terlalu berat saat baru bangun. Semoga saya bisa menepis malas mengupas-ngupas buah dan kalau keburu ngejus juga. Membuat smoothies dan overnight oatmeal sepertinya ide-ide yang baik sekali. Semoga saya lebih mindful sebelum mau makan yang berlemak. Tantangannya saat pagi hari saya suka ngga ada waktu untuk masak yang agak lama sehingga lebih memilih makan yang masaknya singkat saja. Sebenarnya paling oke itu makan kurma. Tapi itulah dasar cravings suka mengincar yang gurih-gurih.
Sepertinya saya bisa makan malam jam 6an sore barengan sama si kecil. Mungkin juga memindahkan waktu olahraga saat sore (walau idealnya pagi hari) karena waktu sore itu sedikit lebih lowong dibandingkan pagi hari.
Penutup
Begitulah sedikit uneg-uneg atau pikiran untuk diet lebaran, sebelum dan sesudahnya. It’s probably nothing atau tidak perlu dikhawatirkan karena setelah dijalani ternyata semua baik-baik saja. Insya Allah semoga begitu.
Nah lebaran idul Fitri 2023 dikabarkan tanggal 21-22 April 2023. Semoga semua rencana lancar ya seterusnya. Btw, seluruh tulisan yang aku buat di blog ini bulan Ramadan 2023 adalah bagian dari blog challenge dari komunitas Blogger Perempuan. Terima kasih, BP. Saya jadi aktif ngeblog sambil fokus ke kesehatan diri di bulan puasa ini.
Di kesempatan ini, saya cuma mau bilang semoga Lebaran dan hari kemenanganmu menyenangkan dan membahagiakan. Terima kasih sudah membaca. See you on the next post!