SDH#11 : Bertahan di Gloomy Days

SDH#11 : Bertahan di Gloomy Days – September, September. Entahlah apa di edisi sunglow healthy diary kali ini saya bisa ceritakan sesuatu yang layak dibagikan. Karena… ah sebaiknya saya ceritakan langsung saja di bawah ini. September ini terasa banyak gloomy days alias hari-hari sendu karena cuaca mendung tapi panas yang nanggung. Yang jelas, beberapa rencana yang ingin dilakukan di bulan ini ada yang gagal. Lalu muncul pula hal lainnya yang bikin diet saya hampir buyar.

Baca lebih lanjut ya..

Lebih Banyak Jalan Pagi

Yang saya senangi selama 2 pekan terakhir adalah ada kegiatan jalan pagi per minggunya. Meskipun cuaca mendung dan bikin malas ngapa-ngapain, tapi senang bisa menyempatkan waktu olahraga pagi dan menikmati pagi hari.

Ini juga jadi semacam penawar karena saya malas olahraga di rumah akhir-akhir ini. Mungkin karena badan tidak begitu fit dan begitu banyak aktivitas mendadak yang membuat saya kewalahan mengatur aktivitas harian. Terasa dari baju olahraga yang saya siapkan tapi teranggurkan. See you soon, work out outfits! Saya sungguh kangen olahraga.

Sekali jalan pagi bisa 200-300 kcal terbakar. Lumayan banget kan? Alhamdulillah. Meskipun mampir ke toko atau tempat ngopi, saya nggak beli cemilan tambahan. Pure beli untuk minuman saja.

Rutinitas Makan Less Carbs Yang Terganggu

Saya memulai lagi rutinitas mengurangi makan karbohidrat. Suatu hari saya bahkan puasa.

Saya juga mencoba prepping salad untuk beberapa hari. Tapi entahlah, mungkin saya ngga punya bakat menyiapkan salad sehingga akhirnya saya nggak selera dengan salad yang saya siapkan. Mungkin juga saya salah memadu-madankan pilihan sayur?

Karena sakit juga akhirnya salad yang saya siapkan teranggurkan dan entahlah apa masih segar dimakan.

Hampir Makan Salad Ngga Halal

Awal bulan saya belanja di supermarket di sebuah mal produksi Jepang. Awalnya agak sangsi belanja disana karena saya ngga tahu apa supermarketnya lengkap atau tidak. Ternyata cukup lengkap sampai saya bingung.

Terutama pilihan paket saladnya lumayan banyak. Saya memilih paketan kecil untuk memudahkan memakannya 1 porsi. Namun salahnya adalah saya kurang teliti membeli. Ternyata salah satu salad yang saya pilih memakai dressing Japanese Shoyyu yang mengandung rice wine. Dan rice wine tidak dianggap halal. Atau setidaknya tidak semua shoyu memiliki kandungan halal. Ngga jelas juga sih isian shoyu yang di paket salad itu apa, jadi saya tak mau ambil resiko.

Alhasil salad yang sudah saya tuang saus dressing saya bilas lagi baru saya memakannya dengan dressing lain. Alhamdulillah saya sempatkan untuk cek apakah saus salad itu halal.

Oke saya sebut saja, supermarketnya bernama supermarket Aeon. Hati-hati ya untuk muslim yang berbelanja disana, takutnya ada kandungan ngga halal.

(Masih) Ngemil Kuaci dan Buah

Alhamdulillah saya berusaha ngemil lebih banyak buah dan kuaci bulan ini. Kebetulan mampir di supermarket lebih sering dan jadi belanja kuaci juga buah potong. Membeli buah potong murah itu plus banget buat saya karena menyehatkan dan hemat waktu untuk ibu yang suka sibuk seperti saya.

Nggak nyetok kudapan ngga sehat juga bagus karena jadi ngga tergoda ngemil yang berlemak. Alhamdulillah kala belanja di supermarket saya berusaha mindful alias sadar ngga beli kudapan ngga sehat seperti keripik kentang. Malah saya pengen nyetok yogurt. Ada kudapan greek yogurt beserta topping-nya, enak banget. Apalagi dicampur madu. Makannya juga ngga merasa bersalah.

Fokus Diet Buyar Karena Sakit

Kondisi tidak fit dan serumah sakit karena virus membuat saya hilang keseimbangan memikirkan diet. Gimana mau memikirkan diet kalau kesehatan keluarga sedang terganggu? Bisa makan dan istirahat lancar saja sudah syukur. Beberapa hari lalu terutama hal ini kejadian, termasuk ujian hidup yang lumayan banget. Hampir single fighter juga mengurus rumah. Saya bersyukur si kecil tidur pulas tanpa terganggu saat malam ketika ia sedang sakit.

Alhamdulillah sekarang mereka dalam masa penyembuhan dan saya walau kecapekan dan merasa agak ada gejala nggak sampai ambruk (insya Allah). Kini bahkan saya menyempatkan menulis disini demi kesehatan mental juga, lupa sama kegemaran sampai hampir seminggu.

Tetap sih saya memikirkan porsi nasi walaupun membolehkan diri makan nasi. Beberapa kali juga jadi makan malam lebih larut bikin saya waswas sama timbangan badan. Ternyata saat saya cek tadi nggak sebombastis yang saya pikirkan BB saya. Horeee.

Penutup

Kini semangat memikirkan diet dan fokusnya kembali muncul. Saya juga kangen berat olahraga dan berkeringat. Semoga besok-besok bisa kesampaian dan diet lebih fokus lagi. Yuk sempatkan juga baca tulisan dari Mbak Blogger Malang ini. Ciao!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *